Minggu, 09 Mei 2010

Anak -anak di NTT putus sekolah

Sebanyak 36.533 anak usia 13-15 tahun dari
jumlah penduduk sekitar 4,6 juta jiwa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak bersekolah.

Angka absolut anak usia 13-15 tahun yang belum bersekolah di SMP atau sederajat di NTT
mencapai 36.533 orang sedangkan secara nasional masih terdapat 232 ribu anak yang belum
bersekolah
Lima faktor penyebab tingginya angka anak yang tidak sekolah dan putus sekolah di NTT, yakni karena:
- masalah ekonomi yang mencapai 84,04 persen
- kondisi geografis/transportasiyang sulit mencapai 7,15 persen
- masalah sosial budaya dan pemahaman orang tua sekitar5,05 persen
- kemauan anak untuk sekolah masih rendah sekitar 1,82 persen.

Dilihat dari kondisi geografi NTT, katanya, anak-anak usia 13-15 tahun yang belum mendapat
layanan pendidikan pada umumnya berdomisili di daerah terpencil, terisolir dan
terpencar-pencar dalam komunitas yang kecil.
Kondisi geografis daerah merupakan kendala pengadaan layanan pendidikan bagi mereka.
Masalah kemiskinan, mengakibatkan terjadinya angka putus sekolah, karena
ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan masih sangat rendah, sebagian
masyarakat, terutama yang berpendidikan rendah, masih memandang bahwa pendidikan
kurang penting.
Mereka beranggapan bahwa bekerja lebih menguntungkan untuk jangka panjang.
Pada daerah-daerah terpencil dan terisolir, sarana dan prasarana pendidikannya
masih sangat terbatas. Gedung sekolah masih belum memadai atau bahkan belum ada, atau
kalaupun sudah ada belum didukung oleh fasilitas pembelajaran yang memadai.

Seandainya saja pembangunan bisa merata ke seluruh pelosok negeri, mungkin mereka juga dapat menikmati pendidikan selayaknya. Jika pembangunan sarana dan prasarana di NTT cukup mendukung serta penyuluhan tentang pentingnya pendidikan berjalan dengan baik.. pasti akan ada banyak anak-anakcerdas yang dimiliki bangsa ini..
sehingga anak-anak cerdas dari NTT pun dapat bersaing dengan teman-teman mereka dari kota metropolitan.. banyak anak berkemauan belajar tetapi tidak didukung oleh sarana pendidikan dan ekonomi keluarganya..

Adakah diantara kita yang tergerak untuk membantu mereka..???

1 komentar: